HEADLINE NEWS
Gempa kembali guncang Lombok: 'Warga panik, plafon hotel runtuh...'

Gempa 6,2 SR kembali mengguncang wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (09/08) dan korban meninggal sejak gempa mengguncang hari Minggu lalu mencapai 259 orang.
Gempa terakhir ini sempat membuat panik warga.
Menurut BMKG, kekuatan gempa itu mencapai 6, 2 Skala Richter, yang berpusat di darat yaitu sekitar enam kilometer dari Laut Lombok Utara, dengan kedalaman 12km.
Disebutkan dampak gempa itu dirasakan di kawasan Lombok Utara, Mataram, Lombok Tengah, serta Sumbawa. Getaran keras gempa itu, menurut BMKG, juga dirasakan hingga di Klungkung, Denpasar, serta Tabanan di pulau Bali.
- Gempa Lombok: Mengapa gempa terus terjadi di Indonesia?
- Gempa Lombok: TNI terbangkan bantuan kesehatan dan makanan ke Lombok

"259 (korban meninggal) terverifikasi," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, mengacu pada korban meninggal sejak gempa mengguncang Minggu (05/08).
Namun Menkopolhukkam Wiranto menyebutkan korban meninggal mencapai 319 orang.
Jumlah mereka yang terpaksa mengungsi meningkat menjadi sekitar 270.000, kata Sutopo dan korban luka parah sekitar 1.000 orang.
Sebagian besar korban yang rumahnya rusak tinggal di luar tanpa tenda di dekat kediaman mereka atau di pusat evakuasi.
'Plafon hotel jatuh'

Wartawan BBC News Indonesia, Mehulika Sitepu dan Dwiki Marta, yang sedang melakukan liputan di kota Mataram, NTB, merasakan guncangan keras gempa yang terjadi Kamis (05/08).
"Saya masih gemetar harus turun dari lantai tiga hotel," kata Mehulika.
"Sebagian plafon hotel jatuh, kaca jendela hotel tempat kami menginap juga pecah. Ada retakan pada dinding juga, banyak yang panik, beberapa warga nangis kembali karena panik" kata Mehulika Sitepu, yang bersama Dwiki, menyelamatkan diri dengan menuruni hotel berlantai tiga di Mataram.
Menurut Mehulika, sebagian warga kota itu terlihat panik saat terjadi gempa. "Syukurlah, semua penghuni hotel selamat," kata Mehulika.
Dia juga menyaksikan sebagian warga sedang berada di sekitar hotel terlihat panik. "Beberapa warga terlihat menangis, karena panik."
Kendaraan yang lalu-lalang di depan hotel juga sempat terhenti, tambahnya
Komentar
Posting Komentar